Permasalahan air secara umum yakni saat musim kemarau kebutuhan bagi sebagian masyarakat Gunungkidul mengalami kekurangan air bersih. Tidak hanya pada musim kemarau, namun saat musim penghujan beberapa wilayah di Gunungkidul mengalami masalah air keruh. Namun demikian, sederet upaya dan strategi PDAM Tirta Handayani untuk menyelesaikan permasalahan tersebut terus dilakukan namun hasilnya masih kurang optimal.
Menanggapi hal itu Direktur Utama PDAM Tirta Handayani Gunungkidul, Toto Sugiharta, S.T.P. mengungkapkan bahwa pasca dilantik November 2020 silam sudah merancang Program Kerja hingga berkomitmen membawa perubahan. Diantara 5 target rancangan kerja yang menjadi prioritas utama ialah meningkatkan layanan air bersih dan meningkatkan pelayanan ke wilayah yang belum terjangkau air PDAM.
Pernyataan yang sering dipaparkan dalam upaya mengentaskan permasalahan air keruh tersebut saat ini bertahap mulai terjawab. Melalui proses panjang pihaknya terus melakukan koordinasi hubungan kerja dengan beberapa stakeholder terkait. Hingga pada 23 Desember 2021 lalu Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menerima kunjungan kehormatan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR) Basuki Hadi Muljono ke Sungai Bawah Tanah Seropan.
Didampingi oleh Bupati Gunungkidul Sunaryanta, Kepala DPUPRKP Irawan Jatmiko, Tim Percepatan Pembangunan Bambang Riyanto dan Team Teknis PDAM Tirta Handayani Agus Komsatun, Menteri PUPR Basuki melakukan peninjauan ke Sungai Bawah Tanah Seropan dalam rangka optimalisasi penyediaan kebutuhan air baku untuk masyarakat Kabupaten Gunungkidul.
Hasil dari Kunjungan tersebut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berjanji akan memberikan bantuan IPA kepada Pemkab Gunungkidul untuk mendongkrak pemanfaatan Sumber Air Baku Sungai Bawah Tanah Seropan. Kepala DPUPRKP Gunungkidul Irawan mengatakan pengadaan IPA oleh KemenPUPR tersebut sudah dikonfirmasi oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO). Berdasarkan rencana teknis Detail Engineering Design (DED) yang disusun PDAM Tirta Handayani. Hingga Pembangunan Instalasi Pengolahan Air ( IPA) Seropan resmi dimulai, secara simbolis ditandai dengan peletakan Batu Pertama oleh Bupati Gunungkidul pada 15 Juni 2023 lalu.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, pembangunan IPA Seropan sebagai komitmen upaya Pemerintah Daerah meningkatkan kualitas layanan air bersih kepada masyarakat. Kapasitas 100 liter per detik mengalami peningkatakan dibanding sebelumnya yakni, kapasitas pengelolaan air bersih sebesar 90 liter per detik. Dengan tambahan pengelolaan 100 liter per detik, harapannya keluhan pelanggan PDAM tentang air keruh bisa teratasi. Selain itu, kapasitas layanan juga semakin diperluas.
Sunaryanta menambahkan bahwa Pelaksanaan pembangunan proyek tersebut ditangani langsung oleh Balai Prasarana dan Permukiman Wilayah (BPPW) DIY. menelan biaya total Rp37.799.002.540,00. Terdiri dari Instalasi Pengolahan Air kapasitas 100 liter per detik dengan nilai Rp. 24.100.600.000,00 serta prasarana IPA Rp. 12.606.597.105,00 dan biaya konsultan pengawasan Rp. 1.091.805.435,00. Bangunan pendukung terdiri dari rumah jaga, pondasi beton IPA, atap pelindung, rumah pompa, panel, genset, pagar pengaman, mekanikal elektrik hingga jalan. Pengerjaan selama 210 hari dan ditarget selesai pada 18 Desember 2023.
Alkhamdulillah, semoga lancar pengerjaannya. Tepat waktu dan tepat spesifikasi.