Bupati Gunungkidul Sunaryanta melakukan kunjungan peninjauan di Instalasi Bendung Sungai Bawah Tanah Bribin II di Padukuhan Sindon, Dadapayu, Semanu, Selasa (28/11/2023). Didampingi oleh Kepala SATKER Operasi dan Pemeliharaan SDA Wardani, ST, M.Eng, Kepala DPUPRKP Kabupaten Gunungkidul Irawan Jatmiko, M.Si, Tim Percepatan Penyelenggaraan Pembangunan (TBUP3) Bambang Riyanto, S.E, M.T dan Direktur Utama PDAM Tirta Handayani Gunungkidul Toto Sugiharta, S, TP melihat secara langsung kondisi existing project mikrohidro yang pernah dimanfaatkan oleh PDAM Tirta Handayani dan kemudian tidak beroperasi hingga saat ini akibat banjir yang disebabkan oleh Badai Cempaka tahun 2017 lalu.
Sunaryanta menyampaikan, hasil dari pemantauan tersebut nantinya akan di gunakan sebagai bahan audiensi dengan Direktur Air Tanah dan Air Baku (ATAB) Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) kementerian PUPR yang akan dilakukan pada hari Jumat, 1 Desember 2023.Pemerintah Kabupaten Gunungkidul berharap Bribin 2 Sindon bisa segera difungsikan kembali maka perlunya dukungan dari Kementerian PUPR agar pemenuhan kebutuhan air minum di Masyarakat Gunungkidul bisa merata dan tercukupi.

Kepala SATKER Operasi dan Pemeliharaan SDA Wardani menyampaikan, Bribin II Sindon sudah dilakukan review desain. Telah dikoordinasikan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia dengan total hasil review desain yang dibutuhkan untuk perbaikan Rp 45 miliar.

Direktur Utama PDAM Tirta Handayani Gunungkidul, Toto Sugiharta menyampaikan harapan besar Bendung Sungai Bawah Tanah Bribin II sindon bisa kembali dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Gunungkidul, namun semua kewenangan sepenuhnya berada di BBWSO dan sudah ada review desain untuk menghidupkan kembali, Jika beroprasi kembali pelayanan bisa optimal, khususnya untuk wilayah di kapanewon Semanu, Rongkop, Girisubo, Tepus dan sebagian Tanjungsari bisa meningkat dan tidak ada lagi suplai aliran dengan sistem gilir seperti saat ini.