Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Handayani Kabupaten Gunungkidul kembali mendapatkan pengharagaan TOP BUMD AWARD 2020, dengan apresiasi penghargaan Kategori Bintang 4 dan Top CEO. Perusahaan milik Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan air bersih ini mendapatkan apresiasi dari Bupati Gunungkidul Hj. Badingah, S. Sos selaku pemilik modal dalam upaya mengentaskan kekeringan masalah air di Gunungkidul.
Ajang penghargaan TOP BUMD Awards 2020 digelar oleh majalah Top Business bersama Institut Otonomi Daerah (i-OTDA) dan Lembaga Kajian Nawacita (LKN), serta beberapa lembaga Tim Penilai, bertempat di Golden Ballroom – The Sultan Hotel Jakarta, Kamis, 27 Agustus 2020.
Kegiatan TOP BUMD Awards ini, diselenggarakan secara berkesinambungan setiap tahun, sejak tahun 2016. Acara penganugerahan TOP BUMD Awards Tahun 2020 diselenggarakan dengan mengikuti Protokol Kesehatan, dan dihadiri oleh 470 peserta. Untuk tahun 2020 ini, tema yang diangkat adalah: Strategi Keberlangsung Bisnis BUMD di era New Normal.
Sebagai Perusahaan Daerah, PDAM Tirta Handayani tidak sepenuhnya murni bisnis. Perusahaan daerah ini, memiliki proporsi usaha: 50% untuk mencari laba dan 50% merupakan layanan publik atau sosial. Ada tiga fungsi yang diemban perusahaan daerah ini. Pelayanan Umum, Penyelenggaraan Kemanfaatan Umum, dan Pengelolaan Pendapatan. Direktur Utama PDAM Tirta Handayani, Isnawan Fibriyanto SE, MM mengungkapkan bahwa penghargaan yang diperoleh PDAM saat ini tidak luput dari kerja keras team serta bimbingan dan arahan oleh KPM (Kuasa Pemilik Modal) dalam hal ini Bupati. Penghargaan didedikasikan kepada seluruh pelanggan PDAM Tirta Handayani, dimana penghargaan tersebut menjadi tolak ukur kinerja bahwa penghargaan yang didapat merupakan motivasi dan komitmen agar bisa dipertahankan sehingga PDAM Tirta Hadayani akan terus memberikan pelayanan terbaik.
Saat ini PDAM Tirta Handayani bisa mengoperasikan sumber air dari BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Serayu Opak dan juga dari Balai Prasarana Pemukiman Wilayah. Rencana pembangunan PAMSIMAS IKK Tanjungsari untuk memenuhi kebutuhan air di Kecamatan Rongkop dan Tepus ditargetkan Tahun 2020 selesai, namun harus tertunda karena dampak pandemi Covid-19 . Upaya lain yaitu dengan mengoptimalkan sumber yang ada, seperti Sungai Bawah Tanah Seropan untuk optimalisasi pengolahan dari total debit 950Liter/perdetik dan baru dimanfaatkan 175liter/ detik. Jika rencananya akhir tahun 2020 optimalisasi tersebut selesai namun harus ditunda Tahun 2021 karena dampak pandemi Covid-19.
Saat ini PDAM Tirta Handayani sudah mampu melayani 62% dari total wilayah pelayanan dengan sisa penduduk menggunakan SPAMDES (Sistem Pengembangan Air Minum Pedesaan), sumur mandiri, dan pembelian air tangki. Dalam penjurian online TOP BUMD selepas terpilih sebagai kandidat peraih TOP BUMD, mengacu pada kesehatan perusahaan berdasarkan laporan keuangan auditor independen Kantor Akuntan Publik Drs. Soeroso Donosapoetro, MM, Ak., CPA. CA., dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sesuai dengan Laporan Auditor Independen Nomor 00003/2.06.26/AU.2/05/0280-1/I/2020, tanggal 5 Februari 2020. Penilaian Kinerja Berdasarkan Indikator Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) berkategori “sehat” dan nilai kinerja perusahaan berdasarkan indikator kinerja sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 sebesar 67,50 dengan kategori “Baik”. Kinerja PDAM Tirta Handayani Gunungungkidul terus meningkat setiap tahunya.
Berkat Keberhasilan Pembangunan Kinerja
Penilaian Kinerja PDAM Tirta Handayani tersebut, menurut Direktur Utama PDAM tentu tidak datang dengan tiba-tiba. Terlebih tantangan dan permasalahan perusahaan tidak kecil. Tantangan tersebut misalnya kondisi geografis, ketersediaan air baku, serta sebaran masyarakat/konsumen. Sementara itu permasalahan yang ada adalah: Efisiensi biaya, NRW masih cukup tinggi, cakupan pelayanan masih kurang.
Menurut Direktur Utama PDAM, semua dapat terjadi tidak lepas dari keberasilan pembangunan bidang Manajemen Kinerja yang maksimal dan berkesinambungan. Seperti di antaranya keberhasilan membangun Keselerasan Human Capital Management System dengan Strategi Bisnis. Dalam pembangunan pertama, pengembangan Human Capital (HC) dilakukan dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) yang sudah ditentukan serta membentuk tim kerja khusus untuk penyelesaian suatu pekerjaan sehingga dapat tercipta suatu keselarasan dengan strategi bisnis. Dalam pembangunan kedua, dilakukan dengan melaksanakan pendidikan dan pelatihan antara lain pelatihan managemen air minum tingkat muda, madya dan utama serta melakukan perencanaan kebutuhan karyawan yang dilaksanakan dengan pola rekruitmen melalui pihak ketiga dan assessment pihak ketiga bagi yang akan menduduki jabatan yang lebih tinggi.
Terus Kembangkan Inovasi
Menyadari mempertahankan lebih susah dari meraih, maka PDAM Tirta Handayani kemudian melakukan upaya meningkatkan layanan pelanggan dan melakukan terobosan dan inovasi agar kinerja yang ada dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. Upaya meningkatkan layanan pelanggan yang telah dilakukan misalnya dengan melakukan efisiensi biaya, menekan tingkat kebocoran, menambah cakupan pelayanan, peningkatan kompetensi SDM, dan Penambahan sumber air baru. PDAM Tirta Handayani juga mengikuti program hibah air minum APBN: Sambungan Rumah (SR) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Dengan mengikuti program ini dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2020, PDAM Tirta Handayani telah memasang SR MBR sebanyak 8.498 SR. PDAM Tirta Handayani saat ini juga sudah melayani sambungan pelanggan 51,950 SR jumlah tersebut sudah termasuk dengan SR MBR Tahun 2019. Merupakan suatu tantangan bagi PDAM dengan topografi wilayah di Gunungkidul yang terdiri dari bebatuan, pegunungan dan jauhnya dari sumber air memberikan dampak yang besar dalam melayani pemerataan pelayanan pelanggan. Dengan topografi wilayah Gunungkidul yang rata rata pegunungan tandus, sistem pendistribusian air PDAM Tirta Handayani memakai sistem estafet pompa dengan memanfaatkan booster pompa di beberapa titik untuk mengangkat tekanan air agar sampai ke rumah pelanggan.
Sementara itu terobosan dan inovasi yang telah dilakukan, di antaranya adalah menambah cakupan pelayanan menjadi 62%. Menurunkan tingkat kehilangan air 1,84% dari tahun 2018 sebesar 25,21 % menjadi 23,37% tahun 2019. Memanfaatkan dan pengembangan Teknologi Informasi dengan mengintegerasikan android baca meter, Aplikasi informasi PDAM, Aplikasi kinerja Pegawai, pembayaran rekening online, Pemetaan GIS (Geographic Information System)dan Sistem Akuntansi PDAM tentu semua berbasis digital. Dengan hal tersebut semua, tidak berlebihan jika PDAM Tirta Handayani mampu merealisasikan pendapatan di atas target. Dengan demikian melalui ajang penghargaan TOP BUMD Awards Tahun 2020 komitmen PDAM Tirta Handayani untuk semakin maju, berkembang dan semakin baik dalam melayani masyarakat Gunungkidul.