Musim hujan dengan intensitas tinggi membuat sumber air baku Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Handayani keruh, salah satunya ialah Pengolahan produksi di PDAM Cab Baron yang sejak seminggu terakhir intensitas hujan di wilayah Kapanewon Tanjungsari cukup tinggi sehingga mengakibatkan dampak air keruh kepada pelanggan.
Direktur Utama PDAM Tirta Handayani Gunungkidul Bpk. Toto Sugiharta, ST. P melakukan tinjauan langsung ke Intake PDAM Baron yang terganggu produksi airnya setelah mengalami air keruh. Didampingi Kepala PDAM Cabang Baron Widiyarto, SE mengunjungi beberapa titik sistem operasional produksi air di PDAM Unit Baron seperti di Intake Baron, Bak Reservoar dan instalasi pompa produksi. Tinjauan tersebut salah satunya untuk mengevaluasi sistem oprasional sekaligus meningkatkan mutu pelayanan PDAM Tirta Handayani kepada pelanggan. (Selasa, 12/01/2021).
Bapak Widiyarto menjelaskan bawa Kondisi sungai bawah tanah di Pantai Baron pada musim penghujan sering terjadi kekeruhan sehingga NTU (Tingkat Kekeruhan Air) produksi melebihi batas standar prosedur pelayanan dan tidak layak untuk didistirbusikan kepada pelanggan. Jika pada kondisi normal tingkat kekeruhan kurang dari 30NTU, sedangkan pada kondisi air keruh tingkat kekeruhan bisa mencapai 500NTU.
Melihat hal tersebut upaya PDAM ialah merubah pola pendistribusian produksi air dengan metode pengendapan pada sistem filterisasi pengolahan untuk menghilangkan lumpur sampai layak untuk didistibusikan kepada pelanggan. Namun upaya pengendapan tersebut hanya mampu mencakup kapasitas 30liter/detik dengan sistem gilir sedangkan dengan kondisi normal mampu memproduksi 60 liter/detik.
Direktur Utama Bapak Toto Sugiharta ST. P. berharap permasalahan tersebut bisa teratasi dan pelanggan masih bisa menikmati produksi air walaupun dengan sistem gilir sekalipun. Bapak Toto juga menyampaikan bahwa saat ini PDAM sudah melakukan kajian pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Ibu Kota Kecamatan (SPAM IKK) Tanjungsari.
Harapannya, setelah SPAM IKK tersebut jadi, nantinya dapat memberikan akses air bersih ke desa di dua Kaapanewon sisi selatan Kabupaten Gunungkidul. Sejumlah desa di Kapanewon Tanjungsari dan Kecamatan Tepus setelah pembangunan tersebut selesai mampu menerima akses air bersih yang mencukupi sepanjang musim baik kemarau maupun penghujan.