Gunungkidul, 24 Oktober 2024 – Dalam langkah strategis untuk memastikan kualitas air minum yang aman dan terjangkau, PDAM Tirta Handayani menyambut kedatangan tim audit dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) beserta auditor yang ditunjuk, Kunjungan ini bertujuan untuk mengevaluasi Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM).
Pembentukan tim RPAM berakar dari kesadaran mendalam akan pentingnya pengelolaan air minum yang tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat, tetapi juga menjamin keselamatan dan kesehatan publik. Seiring dengan meningkatnya tantangan kualitas air dan potensi risiko kontaminasi, PDAM Tirta Handayani berkomitmen untuk menerapkan pendekatan yang lebih komprehensif.
Dengan memanfaatkan pengalaman dan keahlian yang dimiliki, tim RPAM dirancang untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko dalam seluruh rantai pasok air, dari sumber hingga distribusi ke konsumen.Agenda kunjungan, dimulai dengan survei lapangan di lokasi pengambilan air baku di Sungai Bawah Tanah Seropan, sebuah titik krusial dalam proses pengolahan air. Setelah itu, tim melakukan inspeksi di Water Treatment Plant (WTP), di mana air baku diolah dengan cermat untuk memastikan kesesuaiannya dengan standar kualitas yang ditetapkan. Tim juga mengambil sampel air dari kran pelanggan, yang akan diuji lebih lanjut untuk memverifikasi kualitasnya.
Direktur Teknik PDAM Tirta Handayani, Bapak Imam Prakosa, memimpin kegiatan ini bersama tim RPAM dan perwakilan dari Kemenkes Provinsi. RPAM adalah pendekatan berbasis risiko yang mencakup seluruh rantai pasok air, dari hulu hingga hilir. Melalui metode ini, potensi risiko dapat diidentifikasi, dan langkah-langkah pengendalian disusun untuk validasi dan verifikasi berkala.
Dokumen RPAM memberikan wawasan mendalam kepada tim pelaksana mengenai titik-titik rawan kontaminasi.
Selaras dengan visi PDAM Tirta Handayani Kabupaten Gunungkidul yang ingin menjadikan perusahaan ini profesional, sehat, dan inovatif, komitmen untuk terus meningkatkan layanan air minum demi kesejahteraan masyarakat semakin diperkuat.