Direktur Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Anang Muchlis beserta jajarannya melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Gunungkidul , Kamis (20/01/22). Dalam kunjungan tersebut menindaklanjuti kunjungan Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono ke Sungai Bawah Tanah Seropan, Ponjong, Kabupaten Gunungkidul beberapa waktu yang lalu. Turut serta dalam kunjungan tersebut Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) DIY Tri Rahayu dan jajarannya. Kunjungan Basoeki Hadimoeljono menyampaikan kepada Bupati Gunungkidul Sunaryanta bahwa beliau akan mengakomodir usulannya terkait dengan pembangunan Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolah Air (IPA) di Seropan sebesar 200 lt/dt.
Anang Muchlis memastikan kesiapan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk pelaksanaan program tersebut. Dijumpai di lokasi survey Anang Muchlis memastikan bahwa kapasitas air baku yang ada di sungai bawah tanah seropan mencukupi dengan debit 950 lt/dt dan baru dimanfaatkan 190 lt/dt, sehingga masih ada idle capacity yang cukup memadai. Selain itu Anang Muchlis juga memastikan kesiapan lahan untuk pembangunan WTP di Seropan dan beliau sudah melihat langsung bahwa PDAM Tirta Handayani memiliki lahan sekitar 5000 M2.
Tim Bupati untuk Percepatan Penyelenggaraan Pembangunan (TBUP3) Bambang Riyanto mengatakan di bulan April 2022 sudah dipastikan selesai untuk tahap land clearing (Proses pembersihan, Pematangan dan penyiapan lahan), untuk itu mewakili Bupati Gunungkidul Bambang meminta Do’a restu kepada seluruh masyarakat Kabupaten Gunungkidul agar rencana program tersebut terlaksana sehingga nanti pelayanan air minum untuk di kawasan Kepanewon Semanu, Ponjong, Karangmojo, Semin, Ngawen, dan sebagian Wonosari dapat terlayani suplai PDAM Tirta Handayani dengan maksimal. Selain itu nantinya untuk pelanggan di wilayah Kapanewon Tepus dan Rongkop yang saat ini dilayani dari WTP Soropan akan lebih baik lagi dari sisi kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Sehingga nantinya tidak akan ada lagi kekeruhan dan tidak ada lagi pelayanan dengan sistem penggiliran.
Selain di Seropan Anang Muchlis juga meninjau calon Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Baron atau SPAM IKK Tanjungsari dengan kapasitas 100 lt/dt existing. Proyek tersebut sudah dimulai sejak tahun 2019 dimana Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul sudah mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk membangun tambahan Water Board Treatment Plant atau instalasi pengolah air sebagai optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Baron sebesar 100 lt/dt. Jadi sejak tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah menyediakan lahan dengan pembebasan tanah dan tahun 2020 telah selesai melakukan Line Clearing ( (Proses pembersihan, Pematangan dan penyiapan lahan) dan juga penyiapan dokumen lingkungan.
Artinya kesiapan untuk pembangunan SPAM IKK Tanjung Sari ini sudah siap, namun karena di Tahun 2020 yang sudah dianggarkan terkena refocusing berkisar 60 Miliar, maka Anang Muchlis kembali memastikan kesiapan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk pembangunan SPAM IKK Tanjungsari walaupun nantinya skema pembangunannya dengan proses bertahap.
Direktur Utama PDAM Tirta Handayani Toto Sugiharta, S, TP menambahkan bahwa pihaknya akan menunggu dan terus melakukan koordinasi terkait skema yang akan dilakukan oleh pemerintah pusat, karena nantinya jika optimalisasi SPAM IKK Tanjungsari ini terlaksana PDAM Tirta Handayani optimis akan sangat mendukung untuk pelayanan air minum di Kapanewon Tanjungsari dan Tepus khususnya untuk menghapus stigma selama ini bahwa Gunungkidul atau khususnya di Wilayah Kapanewon Tepus ini adalah daerah yang selalu rawan kekeringan dan berharap pelayanan air minum di kawasan selatan khususnya di kawasan pantai di wilayah Gunungkidul ini terlayani dengan kualitas, kuantitas dan kuontinuitas air yang lebih baik.